catatan hati sintiya #8
Apa sih yang dilakukan sebelum menulis berita? buat yang pada nanya nanya ini nih aku kasih informasi sedikit yaaa semoga membantu hehe
Liputan dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa yang akan dilaporkan. Hal ini bisa dilakukan diberita-berita yang terjadwal ataupun tidak terjadwal.
Di dalam melakukan liputan, wartawan harus bisa menggumpulkan informasi yang lengkap, meliputi informasi tentang 5W+1H. Untuk berita-berita yang tak terduga, yang biasanya sudah terjadi tanpa kehadiran wartawan di tempat peristiwa, maka wartawan melakukan liputan dengan menggali informasi melalui wawancara.
Wawancara atau interview merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seorang yang menjadi sumber berita.
Interview (yang diwawancarai) adalah seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya, peranannya / keterlibatannya, kompetensi/keahlian, dan pengalamannya, dianggap memiliki informasi yang penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita.
Wartawan tidak bisa mewawancarai sembarang orang.
JENIS-JENIS WAWANCARA
Ada beberapa jenis wawancara, yaitu :
1. Factual news interview.
Wawancara dengan sumber berita yang memiliki otoritas atau mengetahui dengan persis suatu peristiwa atau permasalahan yang hendak diberitakan.
2. Casual interview (doorstop).
Wawancara yang tidak diatur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita.
3. Group interview.
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media massa dengan seorang atau lebih sumber berita. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers atau jumpa pers.
4. Personality interview.
Wawancara yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang.
PERSIAPAN
Hal-Hal Yang Perlu Disiapkan Sebelum Melakukan Wawancara, yaitu:
1. Menyusun pertanyaan mengenai perrmasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2 .Memastikan bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanya-kan.
3.Melakukan kontak atau janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya.
4. Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya notes,hp,pena, dan alat perekam.
Tata cara melakukan wawancara dengan baik, yaitu:
· Cek terlebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dengan sumber berita.
· Bersikap sopan dan memperkenalkan diri terlebih dahulu, dengan menyebutkan identitas.
· Ajukan pertanyaan secara ringkas, jelas, dan to the point.
· Apabila sumber berita terkesan berusaha menutupi informasi, maka ajukan pertanyaan yang tidak
langsung.
· Jangan memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan terlebih dahulu apa jawaban
sumber berita untuk pertanyaan sebelumnya.
· Membuat suasana santai. Jangan mengambil foto atau merekam sebelum meminta izin terlebih
dahulu.
· Cara terbaik adalah tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun, berusa mengingat isi
pembicaraan, setelah wawancara selesai baru mencatat.
· Berusaha untuk menjaga agar masalah tidek keluar dari karangkanya atau melebar ke pembicaraan
yang tidak relevan.
· Tidak mengajukan pertanyaan yang “bodoh”, misalnya pertanyaan yang klise, atau pertanyaan
yang retoris.
· Apabila ingin mengalihkan kepembicaraan yang berbeda maka meminta izinlah terlebih dahulu.
· Menjaga atau melindungi kerahasiaan identitas sumber berita yang ideal adalah apabila sumber
berita mau disebutkan identitasnya dengan jelas. Namun, apabila ia berkeberatan, maka wartawan
harus menjaga kerahasiaan identitasnya.
· Wartawan juga harus menghormati permintaan untuk “off the recorde” di mana suatu informasi
yang diberika hanya boleh diketahui oleh wartawan dan redaktur, namun tidak boleh dimuat di
dalam berita.
· Apabila mengakhiri wawancara, ucapkan terima kasih, dan mintalah kesediaan sumber berita
untuk dihubungi lagi pada kesempat yang lain.
Semoga bermanfaat buat kawan kawan
#journalismUINSA
Liputan dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wawancara secara langsung pada peristiwa yang akan dilaporkan. Hal ini bisa dilakukan diberita-berita yang terjadwal ataupun tidak terjadwal.
Di dalam melakukan liputan, wartawan harus bisa menggumpulkan informasi yang lengkap, meliputi informasi tentang 5W+1H. Untuk berita-berita yang tak terduga, yang biasanya sudah terjadi tanpa kehadiran wartawan di tempat peristiwa, maka wartawan melakukan liputan dengan menggali informasi melalui wawancara.
Wawancara atau interview merupakan salah satu cara menggali informasi lewat percakapan antara wartawan dengan seorang yang menjadi sumber berita.
Interview (yang diwawancarai) adalah seseorang atau sejumlah orang yang oleh karena kedudukannya, peranannya / keterlibatannya, kompetensi/keahlian, dan pengalamannya, dianggap memiliki informasi yang penting, yang dibutuhkan wartawan sebagai bahan penulisan berita.
Wartawan tidak bisa mewawancarai sembarang orang.
JENIS-JENIS WAWANCARA
Ada beberapa jenis wawancara, yaitu :
1. Factual news interview.
Wawancara dengan sumber berita yang memiliki otoritas atau mengetahui dengan persis suatu peristiwa atau permasalahan yang hendak diberitakan.
2. Casual interview (doorstop).
Wawancara yang tidak diatur atau direncanakan lebih dahulu. Dilakukan secara mendadak pada saat wartawan bertemu dengan sumber berita.
3. Group interview.
Wawancara yang dilakukan oleh sejumlah wartawan dari berbagai media massa dengan seorang atau lebih sumber berita. Hal ini terjadi terutama pada acara konferensi pers atau jumpa pers.
4. Personality interview.
Wawancara yang memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menggali penjelasan lebih jauh mengenai pribadi seseorang. Biasanya berkaitan dengan penulisan profil seseorang.
PERSIAPAN
Hal-Hal Yang Perlu Disiapkan Sebelum Melakukan Wawancara, yaitu:
1. Menyusun pertanyaan mengenai perrmasalahan yang akan ditanyakan secara runtut.
2 .Memastikan bahwa sumber berita benar-benar menguasai permasalahan yang akan ditanya-kan.
3.Melakukan kontak atau janjian dengan sumber berita untuk memastikan waktu dan permasalahannya.
4. Apabila diminta, wartawan bisa memberikan daftar pertanyaan terlebih dahulu, agar sumber berita siap dengan bahan yang diperlukan.
5. Persiapkan alat-alat yang akan digunakan untuk mencatat atau merekam hasil wawancara, misalnya notes,hp,pena, dan alat perekam.
Tata cara melakukan wawancara dengan baik, yaitu:
· Cek terlebih dahulu perjanjian yang sudah dibuat dengan sumber berita.
· Bersikap sopan dan memperkenalkan diri terlebih dahulu, dengan menyebutkan identitas.
· Ajukan pertanyaan secara ringkas, jelas, dan to the point.
· Apabila sumber berita terkesan berusaha menutupi informasi, maka ajukan pertanyaan yang tidak
langsung.
· Jangan memberondong sumber berita dengan pertanyaan. Dengarkan terlebih dahulu apa jawaban
sumber berita untuk pertanyaan sebelumnya.
· Membuat suasana santai. Jangan mengambil foto atau merekam sebelum meminta izin terlebih
dahulu.
· Cara terbaik adalah tidak mencatat selama melakukan wawancara. Namun, berusa mengingat isi
pembicaraan, setelah wawancara selesai baru mencatat.
· Berusaha untuk menjaga agar masalah tidek keluar dari karangkanya atau melebar ke pembicaraan
yang tidak relevan.
· Tidak mengajukan pertanyaan yang “bodoh”, misalnya pertanyaan yang klise, atau pertanyaan
yang retoris.
· Apabila ingin mengalihkan kepembicaraan yang berbeda maka meminta izinlah terlebih dahulu.
· Menjaga atau melindungi kerahasiaan identitas sumber berita yang ideal adalah apabila sumber
berita mau disebutkan identitasnya dengan jelas. Namun, apabila ia berkeberatan, maka wartawan
harus menjaga kerahasiaan identitasnya.
· Wartawan juga harus menghormati permintaan untuk “off the recorde” di mana suatu informasi
yang diberika hanya boleh diketahui oleh wartawan dan redaktur, namun tidak boleh dimuat di
dalam berita.
· Apabila mengakhiri wawancara, ucapkan terima kasih, dan mintalah kesediaan sumber berita
untuk dihubungi lagi pada kesempat yang lain.
Semoga bermanfaat buat kawan kawan
#journalismUINSA
Komentar
Posting Komentar