catatan hati sintiya #6
hai gaes kali ini aku mau ngasih beberapa info nih tentang apasih berita itu.... kuy langsung cekidot:)
TENTANG BERITA
Definisi berita :
Definisi berita secara singkat dinyatakan oleh Charnley sebagai: "laporan yang hangat, padat dan cermat mengenai suatu kejadian, bukan kejadiannya itu sendiri". (Wonohito, 1977:12).
Sedangkan Assegaff (1991:24) mendefinisikan berita sebagai: "laporan tentang fakta atau ide terkini, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karna ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor,emosi, dan ketegangan."
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa akan menjadi berita apabila peristiwa itu dilaporkan oleh wartawan dan dimuat di media massa. Suatu laporan peristiwa bisa dimuat di media massa apabila ia dianggap punya nilai berita (news value) atau layak untuk diberitakan.
News Value (nilai berita) :
Secara umum, suatu kejadian dipandang memiliki news value apabila mengandung satu atau beberapa unsur berikut
- Significant (penting), yaitu suatu peritiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak atau yang memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
- Magnitude (besar), yaitu kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian itu bersifat kolosal.
- Timeliness (waktu), yaitu aktual, hangat, dan terkini; menyangkut hal-hal yang baru terjadi.
- Proximity (dekat), yaitu kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional/psikologis.
- Prominence (tenar), yaitu menyangkut hal-hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca.
- Human Interest (manusiawi), yaitu menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.
Sekalipun suatu peristiwa memiliki nilai berita, namun tidak secara otomatis peristiwa itu bisa disiarkan sebagai berita. Ada satu kriteria lagi yang harus dipenuhi, yaitu : layak catak (fit to print). Tidak semua peristiwa yang memiliki news value layak untuk dicetak, yaitu peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan atau persoalan dalam masyarakat.
Bersadarkan sifat kejadian :
Berita yang diduga (peringatan hari-hari besar, peristiwa yang sudah dijadwalkan). Berita yang tidak diduga, dimana suatu peristiwa terjadi secara insidental, dan wartawan memperoleh petunjuk (lead atau tip off) dari berbagai sumber di masyarakat (individu maupun lembaga / organisasi).
Berdasarkan soal atau topik yang dicakup :
Biasanya berita-berita ini di dalam penerbitannya dikelompokkan ke dalam berbagai rubik di halaman tertentu. Contohnya politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kriminal, olahraga, hiburan, perkotaan, dan sebagainya.
Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi :
- Berita Internasional (luar Negeri).
- Berita Nasional (dalam Negeri).
- Berita Regional (tingkat Provinsi).
- Berita Lokal (tingkat Kabupaten / Kota).
Berdasarkan isi berita :
- Straight news (berita langsung) atau hard news (berita keras).
- Soft news (berita ringan atau lunak).
- Feature (karangan khas).
- Comperhensive / indepth news (berita mendalam).
- Investigative news (berita investigasi).
Sumber berita :
- kantor berita (menyediakan "berita jadi" misalnya : Antara, Reuters, AFP, AP, dan lain-lain).
- Press release dan Konfersi Perss (materi utama sudah disediakan oleh pihak lain, wartawan perlu mengolah materi tersebut agar menjadi berita).
- Liputan langsung (wartawan melakukan observasi langsung di tempat kejadian dan mewawancarai narasumber).
- Dokumentasi (wartawan mencari bahan-bahan dari dokumentasi, arsip, atau kliping berita mengenai masalah tertentu).
9 Inti Prinsip Jurnalisme, yaitu :
1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat.
3. Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi.
4. Para wartawan harus memiliki kekuasaan dari sumber yang mereka liput.
5. Wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasaan.
6. Jurnalisme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik.
7. Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relavan.
8. Wartawan harus menjaga agar berita itu proposional dan komprehensif.
9. Wartawan itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.
Sekian postingan informasi saya kali ini. Semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan. Terimakasih sudah membaca.
#journalismUINSA
TENTANG BERITA
Definisi berita :
Definisi berita secara singkat dinyatakan oleh Charnley sebagai: "laporan yang hangat, padat dan cermat mengenai suatu kejadian, bukan kejadiannya itu sendiri". (Wonohito, 1977:12).
Sedangkan Assegaff (1991:24) mendefinisikan berita sebagai: "laporan tentang fakta atau ide terkini, yang dipilih oleh staf redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca, entah karna ia luar biasa, entah karena pentingnya atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi-segi human interest seperti humor,emosi, dan ketegangan."
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua peristiwa adalah berita. Suatu peristiwa akan menjadi berita apabila peristiwa itu dilaporkan oleh wartawan dan dimuat di media massa. Suatu laporan peristiwa bisa dimuat di media massa apabila ia dianggap punya nilai berita (news value) atau layak untuk diberitakan.
News Value (nilai berita) :
Secara umum, suatu kejadian dipandang memiliki news value apabila mengandung satu atau beberapa unsur berikut
- Significant (penting), yaitu suatu peritiwa itu berkemungkinan mempengaruhi kehidupan orang banyak atau yang memiliki akibat terhadap kehidupan pembaca.
- Magnitude (besar), yaitu kejadian itu menyangkut angka-angka yang berarti bagi kehidupan orang banyak, atau kejadian itu bersifat kolosal.
- Timeliness (waktu), yaitu aktual, hangat, dan terkini; menyangkut hal-hal yang baru terjadi.
- Proximity (dekat), yaitu kejadian yang memiliki kedekatan dengan pembaca, baik secara geografis maupun emosional/psikologis.
- Prominence (tenar), yaitu menyangkut hal-hal atau orang yang terkenal atau sangat dikenal oleh pembaca.
- Human Interest (manusiawi), yaitu menyangkut hal-hal yang bisa menyentuh perasaan pembaca.
Sekalipun suatu peristiwa memiliki nilai berita, namun tidak secara otomatis peristiwa itu bisa disiarkan sebagai berita. Ada satu kriteria lagi yang harus dipenuhi, yaitu : layak catak (fit to print). Tidak semua peristiwa yang memiliki news value layak untuk dicetak, yaitu peristiwa-peristiwa yang dinilai bisa mendatangkan keresahan atau persoalan dalam masyarakat.
Bersadarkan sifat kejadian :
Berita yang diduga (peringatan hari-hari besar, peristiwa yang sudah dijadwalkan). Berita yang tidak diduga, dimana suatu peristiwa terjadi secara insidental, dan wartawan memperoleh petunjuk (lead atau tip off) dari berbagai sumber di masyarakat (individu maupun lembaga / organisasi).
Berdasarkan soal atau topik yang dicakup :
Biasanya berita-berita ini di dalam penerbitannya dikelompokkan ke dalam berbagai rubik di halaman tertentu. Contohnya politik, ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, kriminal, olahraga, hiburan, perkotaan, dan sebagainya.
Berdasarkan jarak kejadian dan publikasi :
- Berita Internasional (luar Negeri).
- Berita Nasional (dalam Negeri).
- Berita Regional (tingkat Provinsi).
- Berita Lokal (tingkat Kabupaten / Kota).
Berdasarkan isi berita :
- Straight news (berita langsung) atau hard news (berita keras).
- Soft news (berita ringan atau lunak).
- Feature (karangan khas).
- Comperhensive / indepth news (berita mendalam).
- Investigative news (berita investigasi).
Sumber berita :
- kantor berita (menyediakan "berita jadi" misalnya : Antara, Reuters, AFP, AP, dan lain-lain).
- Press release dan Konfersi Perss (materi utama sudah disediakan oleh pihak lain, wartawan perlu mengolah materi tersebut agar menjadi berita).
- Liputan langsung (wartawan melakukan observasi langsung di tempat kejadian dan mewawancarai narasumber).
- Dokumentasi (wartawan mencari bahan-bahan dari dokumentasi, arsip, atau kliping berita mengenai masalah tertentu).
9 Inti Prinsip Jurnalisme, yaitu :
1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran.
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah kepada warga masyarakat.
3. Inti jurnalisme adalah disiplin untuk melakukan verifikasi.
4. Para wartawan harus memiliki kekuasaan dari sumber yang mereka liput.
5. Wartawan harus mengemban tugas sebagai pemantau yang bebas terhadap kekuasaan.
6. Jurnalisme harus menyediakan forum untuk kritik dan komentar publik.
7. Jurnalisme harus berusaha membuat yang penting menjadi menarik dan relavan.
8. Wartawan harus menjaga agar berita itu proposional dan komprehensif.
9. Wartawan itu memiliki kewajiban utama terhadap suara hatinya.
Sekian postingan informasi saya kali ini. Semoga bermanfaat dan mohon maaf apabila ada kesalahan. Terimakasih sudah membaca.
#journalismUINSA
Komentar
Posting Komentar